Hai, kawan....mungkin kalian udah ga asing dengan istilah resensi.
Postingan kali ini akan membahas tentang Resensi.
Resensi adalah ulasan atau penilaian mengenai suatu
karya, baik itu buku, film, novel, cerpen, atau karya lain.
Prinsip-prinsip
Penulisan Resensi:
1. Judul resensi
2. Identitas karya
- Judul buku
- Pengarang
-Penerbit
- Terbit
- Tebal
- Judul buku
- Pengarang
-Penerbit
- Terbit
- Tebal
3. Paragraf pendahuluan
Amanat dalam cerita
Amanat dalam cerita
4. Keunggulan
5. Kelemahan
6. Kepengarangan
7. Sinopsis
8. Ajakan untuk menikmati karya
9. Nama penulis resensi
Ini salah satu contoh resensi novel:
Kekuatan Mimpi Pemuda Belitong
Judul Novel : Sang Pemimpi
Penulis :
Andrea Hirata
Penerbit :
PT. Bentang Pustaka
Cetakan :
Cetakan kedua puluh empat, November 2008
Terbit : November 2008
Tebal Buku : x
+ 292 halaman
“
Kita tak’kan pernah mendahului nasib! “ teriak Arai. “ Kita akan sekolah ke
Prancis, menjelajah Eropa sampai Afrika! Apapun yang terjadi.” Itulah sepenggal
kalimat yang kita temui dalam novel “Sang Pemimpi” ini. Kalimat itu seakan -
akan memotivasi kita untuk tidak menyerah menggapai mimpi, meskipun kenyataannya mimpi itu mustahil. Jadi,
tetaplah berjuang menggapai mimpi sebab dari mimpilah, kita akan meraih sebuah
kesuksesan.
Sangat
inspiratif! Begitulah kesan yang ditorehkan Andrea Hirata dalam novel keduanya
ini, setelah novel ”Laskar Pelangi”. Andrea Hirata memang piawai dalam hal
sastra, terlihat dari gaya bahasa dan alur yang dikemas begitu apik. Banyak
pula istilah-istilah berbahasa Melayu di novel ini, namun setelah itu ada
penjelasan dari istilah tersebut, sehingga pembaca juga bertambah wawasannya.
Sehingga bisa dikatakan Novel “Sang Pemimpi“ ini memiliki kekayaan bahasa
sekaligus keteraturan bahasa.
Selain
itu, alur yang dibuat maju mundur membuat pembaca penasaran dengan kejutan –
kejutan, kejadian, dan suasana di setiap mozaiknya. Kemampuan Andrea dalam
mendeskripsikan suasana di Pulau Belitong yang terkesan pedalaman juga membuat
pembaca terlarut dalam jalan ceritanya. Jalan cerita yang mampu menghipnotis
pembaca agar ikut dalam mimpi para pemuda Belitong ini. Selain itu, kelebihan
lain di novel ini yaitu kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter –
karakter sehingga kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut
begitu kuat.
Novel
“Sang Pemimpi” adalah sebuah lantunan kisah kehidupan yang memesona dan akan
membuat anda percaya pada tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan
pengorbanan, dan terlebih percaya pada Tuhan. Dimulai dari kisah kehidupan tiga
pemuda Belitong, yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron yang punya impian kuliah di
Perancis, menginjakkan kaki di altar suci Almamater Sorbonne dan mengelilingi
Eropa hingga Afrika. Mereka menuntut ilmu di SMA Negeri Bukan Main. Mereka
tinggal mandiri di los sewaan di Magai, dengan bekerja sebagai kuli ngambat
agar tetap hidup sambil belajar.
Ikal
sempat pesimis ketika menyadari realita kehidupannya kini sangat mustahil jika
dia mampu kuliah di Perancis. Namun Arai
tetap mengalirkan kata – kata motivasi pada Ikal. “Tanpa mimpi, orang seperti
kita akan mati… Mungkin setelah tamat SMA kita hanya mendulang timah atau kuli,
tapi di sini Kal, di sekolah ini, kita tak akan pernah mendahului nasib.”.
(Hal.153) Benar saja yang dikatakan Arai. Walaupun banyak rintangan seperti
harus merantau ke Pulau Jawa dan luntang-lantung di Bogor, pada akhirnya Ikal
dan Arai bisa memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studi di Universite’ de
Paris, Sorbonne, Perancis.
Andrea
Hirata lahir di Belitong. Meskipun studi mayornya Ekonomi, ia amat menggemari
sains-fisika, kimia, biologi, astronomi, dan tentu saja sastra. Edensor adalah
novel ketiganya setelah novel – novel best
seller “Laskar Pelangi” dan “Sang Pemimpi”. Andrea lebih mengindentikkan
dirinya sebagai seorang akademisi dan backpacker. Sekarang ia tengah mengejar
mimpinya yang lain untuk tinggal di KyeGompa, desa tertinggi di dunia, di
Himalaya. Andrea berpendidikan ekonomi di Universitas Indonesia. Ia mendapat
beasiswa Uni Eropa untuk studi master of
science di Universite’ de Paris Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam
University, United Kingdom. Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi
mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasi ke
dalam bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia.
Buku itu telah beredar sebagai referensi ilmiah. Saat ini Andrea tinggal di
Bandung. Hobinya naik komidi putar. Kini Andrea bekerja di PT. Telkom.
Memang
sulit untuk menemukan kelemahan dalam sebuah novel best seller. Namun, sampul depan novel “Sang Pemimpi” ini kurang
menarik dan kurang menggambarkan bagian dalam atau ceritanya. Selain itu
lembaran – lembaran kertas juga mudah terlepas mungkin karena kurang kuatnya
jilidan novel ini.
Meskipun
demikian, novel “Sang Pemimpi” ini tetap layak dibaca. Jadi kawan-kawan semua
baik yang gemar membaca novel ataupun tidak, dirasa sangat perlu untuk
menikmati karya Andrea Hirata yang satu ini, sebab dari novel ini kita akan
mendapat inspirasi dan motivasi untuk
melangkah demi meraih kesuksesan.
Brigita Riesty Anggraini